Rabu, 29 Juli 2009

HUTAN PEMUKIMAN DAN INDUSTRI


Hutan Pemukiman dan Industri di Jerman


Barangkali yang ada di benak kita pada saat orang menyebut Negara Jerman adalah suatu daerah yang ditumbuhi oleh gedung-gedung tinggi, pabrik-pabrik dengan asap yang tebal dan tanah tandus yang kalau pun ditumbuhi oleh pohon, pasti pohonnya gersang dan tidak berdaun………… Barangkali itu hanya bayangan pribadi saya yang kurang pengalaman dan kurang membaca………

Tapi begitu saya menginjakkan kaki di Frankfurt dan dilanjutkan dengan tinggal beberapa minggu di Kota Kecil Saarbrücken Ibukota Negara Bagian Saarland, saya baru mendapat jawaban bahwa ternyata bayangan saya tentang Negara Jerman selama ini salah sama sekali.

Rumah di Saarbrücken umumnya dibuat flat dengan beberapa lantai (kalau di Indonesia seperti Rumah Susun), dan disana tinggal banyak keluarga. Tidak semua rumah punya garasi mobil, tidak semua rumah punya taman. Pada umumnya rumah tidak berpagar, disekitar rumah tumbuh pohon-pohon tinggi yang agak lebat (kalau tidak bisa dikatakan sebagai hutan).

Orang memparkir mobil di jalan-jalan disekitar rumah, sehingga memakan badan jalan. Flat-flat atau rumah tinggal biasanya saling berdekatan atau bergerombol. Dan diluar rumah selain ditanah pertanian, ditumbuhi pohon-pohon tinggi, yang dibawahnya dibuat jalur-jalur untuk pejalan kaki, jogging pada hari libur dan jalur-jalur sepeda. Kehidupan mereka sangat teratur, mereka sepertinya sangat menikmati irama hidup mereka. Mereka bangga dapat mempertahankan taman dan hutan di sekitar kehidupan mereka.

Industri pada umumnya terpisah dengan daerah pemukiman, sehingga di daerah pemukiman tidak ada suara bising dan tidak ada asap-asap industry.

Tentu yang saya lihat dan saya tulis pada kesempatan ini tidak bisa mewakili seluruh Kota di Jerman, tapi saya yakin bahwa dimanapun kalau kita ingin udara bersih dan hidup nyaman, maka gerakan menanam pohon harus dilakukan. Biarlah mereka merusak hutan, tetapi jika para penanam pohon lebih banyak dari pada yang merusak, maka hutan kita tidak akan habis, paling tidak kita menanam untuk anak cucu kita, terima kasih.

di-posting oleh : Sri Bagus Darmoyo

Guru SMK Negeri 2 Kendal

bagusd_26@yahoo.co.id

Tidak ada komentar: