Rabu, 29 Juli 2009

BURUNG-BURUNG SAHABAT MANUSIA

BURUNG-BURUNG “SAHABAT MANUSIA”

Barangkali terlalu dini kalau saya katakan telah banyak mengetahui tentang Negeri Hitler - Jerman, karena baru 1 bulan 20 hari saya berada disana. Dan dalam waktu yang cukup pendek itu pun saya baru singgah di beberapa kota yaitu Saarbrücken, Mannheim, Frankfurt, Trier, Schengen dan Luxemburg. Akan tetapi baik di Saarbrücken maupun di Mannheim dan kota-kota lainnya saya memiliki pengalaman yang sama yaitu setiap bangun pagi, saya dibangunkan oleh suara-suara burung yang bernyanyi menyambut terbitnya Matahari. Suasana ini mengingatkan saya akan kenangan masa kecil di kampung halaman yaitu di Purworejo tempat kelahiranku. Setiap bangun pagi selalu disambut dengan kokok Ayam Jantan dan Nyanyian Burung. Suasana yang sudah cukup langka bisa dinikmati di sebagian kota-kota besar di Indonesia. Dari apa yang saya alami dan saya lihat, kemudian saya mencoba mengamati perilaku para penduduk, binatang piaraan dan binatang liar termasuk diantaranya burung.

Di Kota Saarbrücken, banyak burung Merpati liar yang berterbangan diantara manusia yang berlalu-lalang. Burung-burung itu berterbangan mencari makan diantara kerumunan Manusia. Kadang bahkan terlihat orang-orang itu (biasanya Ibu-ibu atau anak-anak) rela membagi makanan (biasanya makanan kering) kepada burung-burung itu dengan cara dihamburkannya begitu saja, dan burung-burung merpati itu akan berdatangan berkerumun. Burung-burung itu seperti sahabat Manusia, mereka tidak takut berterbangan diantara Manusia yang sedang berlalu lalang. Di Mannheim, keadaannya tidak jauh beda dengan apa yang saya perhatikan di Saarbrücken begitu pula dikota lain yang saya singgahi. Perilaku burung Merpati di tengah Kota Mannheim sama dengan apa yang saya lihat di Saarbrücken. Burung merpati itu akan lansung berkerumun mana kala ada yang menghamburkan makanan (kering) kepadanya.

Bagaimana dengan burung-burung liar? Burung-burung liar banyak berkeliaran diperkampungan. Mereka mencari makan di atas pohon disekitar perkampungan, kebun-kebun, sekitar pertanian dan diatas pohon dipinggir jalan. Burung-burung itu mulai mencari makan dipagi hari sambil bernyanyi di sekitar kehidupan manusia bahkan sejak dini hari ketika kita masih tertidur. Sebagai mana layaknya yang terjadi di Indonesia dan tentu di daerah lain diseluruh Dunia. Terus apa bedanya dengan di Indonesia?

Di Jerman pohon-pohon yang tumbuh atau ditanam (direncanakan atau tidak) adalah pohon biji-bijian yang menyediakan makanan untuk burung-burung liar. Bukan hanya pohon-pohon yang tumbuh dihutan dan pohon-pohon disekitar perkampungan, tetapi pohon-pohon yang berada di kota pun ternyata menyediakan makanan untuk burung-burung kecil, burung-burung liar. Para penduduk yang tinggal baik di Saarbrücken, Mannheim maupun kota lain yang saya singgahi tidak mengusik kehidupan burung-burung itu, bahkan pohon-pohon yang mereka tanam sebagai pohon pelindung, selain berfungsi sebagai pendukung keindahan kota, sebagai taman, juga sebagai sumber makanan bagi sahabat mereka yaitu burung-burung kecil, burung-burung liar, burung-burung yang berterbangan. Burung-burung pun membalas kebaikan manusia dengan menyajikan kicau merdu. Senandung rindu: “Nyanyian alam menyambut terbit Sang Matahari“.

Mannheim, 23 Juli 2009

Sri Bagus DARMOYO

Guru SMK Negeri 2 Kendal