Selasa, 03 Desember 2019

BUTIR-BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA

Mari mengingat kembali butir-butir Pancasila !!!

       Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.

I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA
   1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
       kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
   2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-
       penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
   3. Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
       agama dan kepercayaannya.
   4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

II. SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
   1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara
       sesama manusia.
   2. Saling mencintai sesama manusia.
   3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
   4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
   5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
   6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
   7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
   8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,
       karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan
       bangsa lain.

III. SILA KETIGA : PERSATUAN INDONESIA
   1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan
       negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.
   2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
   3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
   4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia.
   5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka
       Tunggal Ika.

IV. SILA KEEMPAT : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
     KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
   1. Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.
   2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
   3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
       bersama.
   4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
   5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
       musyawarah.
   6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
       luhur.
   7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral
       kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
       serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

V. SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
   1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
       kekeluargaan dan gotong-royong.
   2. Bersikap adil.
   3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
   4. Menghormati hak-hak orang lain.
   5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
   6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
   7. Tidak bersifat boros.
   8. Tidak bergaya hidup mewah.
   9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
 10. Suka bekerja keras.
 11. Menghargai hasil karya orang lain.
 12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
       sosial.
_________________________________
Baca, hayati, pedomani, dan laksanakan
Sebarkan, jangan berhenti di kamu...
In sya Allah Indonesia tetap bersatu
Salam NKRI Harga Mati, MERDEKA

Ditulis kembali oleh :
Sri Bagus DARMOYO Ws. / 04-12-2019
Pensiunan PNS - Mantan Kepala Bidang Kepemudaan